1.
A. Pengertian Pendidikan Islam
Untuk memberikan pengertian tentang pendidikan Islam,
maka perlu diketahui dari mana asal kata tersebut. Kata “pendidikan” adalah
terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Kata
tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan (A.W. Munawwir,
1997 : 470).
Dalam Alquran banyak dijumpai ayat yang mempunyai arti
yang sama dengan pengertian di atas. Ayat-ayat tersebut dapat dilihat pada:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا
رَبَّيَـانِى صَغِيْرًا
Artinya :
Ya, Allah kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka
telah membimbing aku waktu kecil (Q.S. 17 : 24). Selanjutnya dapat pula dilihat
pada ayat berikut:
قَالَ أَلَمْ نُرَبِّكَ فِيْنَا
وَلِيْدًا وَلَبِثْتَ فِيْـنَا مِنْ عُمْرِكَ سِنِيْنَ
Artinya :
Fir’aun menjawab: Bukankah kami telah mengasuhmu di
antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama
kami beberapa tahun dari umurmu (Q.S. 26 : 18).
إِنَّـهُ رَبِِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ
Artinya :
Sungguh Tuhanku telah memperlakukan aku dengan baik
(Q.S.12: 23).
Pengertian pendidikan yang kita pahami sekarang belum
terdapat pada zaman Rasulullah saw. Namun usaha dan kegiatan yang dilakukan
oleh Nabi dalam menyampaikan usaha dakwahnya memberi contoh dan melatih
keterampilan berbuat kebajikan, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan
sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah
mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang. Hal ini seiring dengan apa
yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya “Ilmu Pendidikan Islam”.
Apa yang beliau lakukan dalam mendidik manusia kita rumuskan sekarang dengan
pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan tingkah laku sesuai dengan ajaran
Islam. Adapun pendidikan dalam pemahaman Islam ialah pertumbuhan yang seimbang
antara pertumbuhan jasad, akal, dan ruh (Muhammad Imarah, 1992 : 63).
Selain pengertian di atas juga terdapat definisi
pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa: Pendidikan Islam
bagi saya ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar
ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat
pendidikan Islam ialah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim
semaksimal mungkin (Ahmad Tafsir, 1992 : 32).
Di samping pengertian-pengertian di atas, masih banyak
lagi pengertian yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Namun cukup
dimengerti bahwa dari pengertian yang mereka kemukakan dapat dipahami bahwa
pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap
anak didiknya dengan tujuan membimbing ke arah yang lebih sempurna yakni dengan
menggunakan sarana atau alat belajar dan berlangsung pada suatu tempat
tertentu.
1.
B. Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup
yang sangat luas karena di dalamnya banyak aspek yang ikut terlibat, baik
langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup pendidikan Islam adalah :
1) Perbuatan Mendidik
2) Anak Didik
3) Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
4) Pendidik
5) Materi Pendidikan
6) Metode Pendidikan
7) Alat Pendidikan
Evaluasi Pendidikan
9) Lingkungan Pendidikan (Nur Uhbiyati, 1997 : 16).
Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai
beberapa aspek di atas yang merupakan ruang lingkup dari pendidikan tersebut.
1.
Perbuatan Mendidik
Yang dimaksud perbuatan mendidik ialah seluruh
kegiatan, tindakan, dan sikap pendidik sewaktu menghadapi anak didiknya. Dalam
perbuatan mendidik ini sering disebut dengan tahzib.
1.
Anak Didik
Anak didik merupakan unsur terpenting dalam
pendidikan. Hal ini disebabkan karena semua upaya yang dilakukan adalah demi
menggiring anak didik ke arah yang lebih sempurna.
1.
Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang
menjadi fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam dalam hal
ini dasar atau sumber pendidikan Islam yaitu ke arah mana anak didik itu akan
dibawa.
1.
Pendidik
Pendidik yaitu sebagai subjek yang melaksanakan
pendidikan Islam. Ini memiliki peranan yang sangat penting, berhasil atau
tidaknya proses pendidikan banyak ditentukan oleh mereka.
1.
Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yaitu bahan atau pengalaman-pengalaman
belajar yang disusun sedemikian rupa untuk disajikan kepadaanak didik. Dalam
pendidikan Islam materi pendidikan Islam sering disebut dengan Maddatut
Tarbiyah.
1.
Metode
Metode yaitu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam
menyampaikan materinya.. Metode tersebut mencakup cara pengelolaan, penyajian
materi pendidikan agar materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh anak
didik.
1.
Evaluasi Pendidikan
Cara-cara mengadakan evaluasi (penilaian) terhadap
hasil belajar anak didik. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk mengukur
tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran.
1.
Alat-alat Pendidikan
Alat-alat pendidikan yaitu semua alat yang digunakan
selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tercapai.
1.
Lingkungan Pendidikan
Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan Islam di
sini ialah keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil
pendidikan Islam. Lingkungan pendidikan sangat besar pengaruhnya dalam
membentuk kepribadian anak didik, olehnya itu hendaklah diupayakan agar
lingkungan belajar senantiasa tercipta sehingga mendorong anak didik untuk
lebih giat belajar
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.
Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.
Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam—sebagai suatu system keagamaan—menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.
Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam: informal, formal dan non formal.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Dalam tujuan khusus tahap-tahap penguasaan anak didik terhadap bimbingan yang diberikan dalam berbagai aspeknya; pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, ketrampilan atau dengan istilah lain kognitif, afektif dan psikomotor. Dari tahapan ini kemudian dapat dicapai tujuan-tujuan yanglebih terperinci lengkap dengan materi, metode dan system evaluasi. Inilah yang kemudian disebut kurikulum, yang selanjtnya diperinci lagi kedalam silabus dari berbagai materi bimbingan.
Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipil diletakkan pada dasar-dasar ajaran
Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya, yaitu:
1.Al-Qur’an dan Sunnah, karena memberikan prinsip yang penting bagi pendidikan yaitu penghormatan kepada akal, kewajiban menuntut ilmu dsb.
2.Nilai-nilai social kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia.
3.Warisan pemikiran Islam, yang merupakan refleksi terhadap ajaran-ajaran pokok Islam.
Karakteristik pendidikan Islam:
1.penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas dasr ibadah kepada Allah swt.
2.penekanan pada nilai-nilai akhlak.
3.pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang dalam suatu kepribadian.
4.pengamalan ilmu pengetahuan atas dasr tanggung jawab kepada Tuhan dan masyarakat manusia.
4. Ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam.
Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri, serta
hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.
Ruang
lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama
Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling
melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila
dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang
umum dilaksanakan di sekolah adalah :
a.
Pengajaran keimanan
Pengajaran
keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal
ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah
tentang rukun Islam.
b.
Pengajaran akhlak
Pengajaran
akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara
bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar
mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c.
Pengajaran ibadah
Pengajaran
ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara
pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan
tujuan pelaksanaan ibadah.
d.
Pengajaran fiqih
Pengajaran
fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala
bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil
syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan
mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
e.
Pengajaran Al-Quran
Pengajaran
Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan
mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi
dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi
Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f.
Pengajaran sejarah Islam
Tujuan
pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang
pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang
sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik
pendidikan Islam meliputi:
1. Penekanan
pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan
pengembangan atas dasar ibadah kepada Allah SWT.
2. Penekanan
pada nilai-nilai akhlak.
3. Pengakuan
akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang
dalam suatu
kepribadian.
4. Pengamalan
ilmu pengetahuan atas dasar tanggung jawab kepada Tuhan
dan
masyarakat manusia.
b) Berbagai Komponen Pendidikan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar